Senin, 27 Oktober 2008
Polisi Tak Mampu Atasi Balapan Liar
Aksi balapan liar yang kerap dilakukan kaum muda setiap Sabtu malam hingga Minggu dini hari di kota ini sudah sampai ke meresahkan. Lokasi yang kerap dijadikan arena balapan liar antara lain, Jl Veteran Selatan, Jl Cenderawasih, Jl Penghibur, dan beberapa jalan raya di wilayah Polresta Makassar Barat. Kenapa polisi tak mampu mengatasinya?
Maraknya balapan liar di sejumlah ruas jalan di Makassar itu menjadi sorotan dalam coffe morning yang diselenggarakan Polda Sulsel di Warkop Phoenam, Jl Boulevard Makassar, Senin (27/10).
Yang paling banyak mendapat sorotan terkait makin maraknya balapan liar tersebut adalah Kapolwiltabes Makassar. Pejabat yang dilantik 24 Juni 2008 lalu itu dinilai tak mampu mengatasi masalah yang sudah sangat meresahkan masyarakat itu. Padahal sudah cukup banyak menelan korban luka. Bahkan salah satu personel kepolisian terluka diserang ketika berupaya membubarkan balapan liar tersebut.
Sekadar kilas balik, saat baru dilantik sebagai Kapolwiltabes Makassar, 24 Juni 2008 lalu, Kapolwiltabes Makassar Burhanuddin Andi melontarkan salah satu prioritas yang akan dilakukan adalah memberantas balapan liar yang sudah meresahkan di kota ini.
Namun janji mantan Kapolwil Parepare itu belum juga terwujud. Padahal akibat ulah mereka telah banyak memakan korban. Tidak hanya mencelekai warga biasa, beberapa geng motor yang kerap balapan itu telah menyerang dan melukai personel polisi yang bermaksud melarang balapan liar.
Beberapa penyerangan yang pernah dilakukan geng motor itu di antaranya pernah menimpa Kapolda Sulsel yang saat itu masih dijabat Irjen Polisi Aryanto Boediharjo. Saat itu mobil jenderal bintang dua itu diserang dengan menggunakan batu dan kayu.
Pasca kejadian itu, aksi balapan liar di kota ini sempat sepi. Menyusul polisi ramai-ramai turun ke jalan dan menangkap mereka. Namun saat polisi tak lagi gencar menangkap mereka, aksi balapan liar kembali marak dan memakan korban.
Di antaranya terlibat dalam pengeroyokan dan perusakan mobil patroli Polsekta Mamajang di Jl Cendrawasih, Makassar, Minggu (24/08) dini hari. Lalu terakhir, menimpa anggota Polresta Makassar Barat Briput Elyas yang ditikam di Jl Monginsidi, Minggu (26/10) dini hari.
Kendati demikian Burhanuddin Andi menolak jika dikatakan gagal memberantas aksi balapan liar. Selama ini pihaknya sudah beberapa kali menindak mereka. Hanya saja sanksi terhadap mereka tergolong ringan karena hanya berupa sanksi denda.(Rusdy Embas)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar