Puluhan mahasiswa Universitas Islam Makassar (UIM) terlibat tawuran di kampus mereka di Jl Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Makassar Sabtu (18/10) sore.
Bentrokan antara mahasiswa dari fakultas teknik dan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini menyebabkan tiga orang luka. Apa pemicu sehingga ada bentrokan di perguruan tinggi yang diketuai Jusuf Kalla ini?
Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, tawuran berlangsung dua kali. Tawuran pertama berlangsung sekitar pukul 11.00 wita disusul kejadian serupa sekitar pukul 15.00.
Tawuran diduga berawal dari salah seorang mahasiswa FT yang disenggol oleh salah seorang pengendara sepeda motor. Mahasiswa FT mencuriga pelakunya aktivis PMII Komisariat UIM.
Akibatnya puluhan mahasiswa FT menyerang sekretariat PMII dan sekretariat BEM FISIP. Aktivis PMII di kampus tersebut memang didominasi mahasiswa FISIP sehingga terjadi saling lempar batu.
Tawuran baru berhenti setelah polisi dari Polsekta Tamalanrea dan personel dari Polresta Makassar Timur tiba di lokasi melerai kedua kelompok.
Sehari sebelumnya, mahasiswa dari BEM FT sempat bersitegang dengan pengurus PMII karena BEM FT melarang mahasiswa baru mengikuti pengkaderan PMII usai mengikuti pesantren kilat yang digelar universitas.
Pasca bentrok tersebut aparat Polsekta Tamalanrea dan Polresta Makassar Timur tetap disiagakan di kampus yang dulunya bernama Universitas Al Gazali Makassar itu untuk mencegah kemungkinan terjadinya bentrokan ulang.
Tiga mahasiswa yang terluka dalam bentrokan tersebut masing-masing Abdul Latief Dakosta, dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo karena mengalami luka berat akibat terkena hantaman balok di bagian dada dan lengan.
Dua korban lainnya adalah Sultan dan Arman mengalami luka akibat terkena lemparan batu. Ketiga korban adalah aktivis PMII dan mahasiswa FISIP UIM.
Selain korban luka, beberapa kaca masjid dan sekretariat PMII dan BEM FISIP juga rusak. Sebanyak 17 mahasiswa diamankan dan menjalani pemeriksaan di Markas Polwiltabes Makassar, hingga tadi malam.
Ke-17 mahasiswa itu terdiri atas kedua kelompok yang bertikai. Dari 17 mahasiswa yang diamankan itu, dua di antaranya yakni Iskandar dan Muji alias Moja diduga sebagai pemicu tawuran tersebut. Keduanya adalah mahasiswa FT.(Rusdy Embas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar