Kamis, 23 Oktober 2008

Guru SMP Dilapor Aniaya Murid



Guru menganiaya muridnya sendiri tampaknya makin menggejala. Rabu (22/10), oknum guru SMP 4 Parepare (sekitar 150 kilometer dari Makassar) dilapor ke Polsek Ujung karena menganiaya muridnya. Akibatnya, sang murid bernama Andika mengalami luka memar di bagian wajah dan kaki. Bagaimana pemukulan itu bisa terjadi?
Burhan yang mengajar mata pelajaran IPS di sekolah tersebut dilaporkan ke polisi karena orang tua Andika tidak terima anaknya dipukul di bagian wajah dan kaki. Akibat tindakan itu Andika mengalami luka memar dan sempat muntah-muntah.
Jalur hukum itu ditempuh Jusman (orang tua Andika) karena tidak ingin perlakuan guru itu menyebabkan anaknya mengalami luka-luka dan sempat muntah-muntah. Meski pihak sekolah sebenarnya sudah menawarkan penyelesaian secara kekeluargaan.
Jusman melaporkan sang guru bernama Burhan itu karena penganiayaan yang dilakukan terhadap siswanya hanya gara-gara dia tersinggung. Seharusnya sebagai pendidik Burhan tidak bertindak seperti itu
Burhan sendiri mengaku ada insiden kecil tetapi tidak sedramatis yang dilaporkan orang tua siswanya. Menurut Burhan, dia hanya mencubit telinga Andika dan kedua temannya karena tersinggung terhadap ulah anak tersebut. Andika dan kedua temannya tiba-tiba tertawa ketika gurunya lewat di depan mereka.
Apapun alibi kedua belah pihak. Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi. Ini bisa diartikan, orang tua siswa tidak terlalu percaya lagi dengan pola penyelesaian yang mungkin dilakukan sekolah.
Kasus ini hendaknya menjadi pengalaman berharga sebagai tempat bercermin dan mengintrospeksi diri. Baik oleh guru maupun orang tua yang telah mempercayakan pendidikan formal anak-anaknya kepada pihak sekolah.(Rusdy Embas)

Tidak ada komentar: