Senin, 10 Mei 2010

Mahasiswa Pesta Narkoba di Hotel

Oknum mahasiswa pesta narkoba? Informasi sangat miris. Karena mahasiswa yang seharusnya menuntut ilmu justru kedapatan berpesta narkoba di sebuah hotel. Apalagi, lokasi hotel tersebut terletak di kawasan yang diketahui umum sebagai daerah tempat yang banyak dikunjungi pria hidung belang.
Aparat keamanan dari Unit Khusus Mapolresta Makassar Timur mengamankan seorang oknum mahasiswa yang sedang pesta narkoba di salah satu hotel di kawasan Jl Nusantara Makassar.

Gerak-gerik warga Jl Tidung Makassar ini rupanya sudah lama diiintai oleh aparat kepolisian karena ditengarai sebagai pengedar narkoba di kalangan mahasiswa. Polisi mengamankan 50 butir ekstasi jenis inex di lokasi penangkapan.

Tribun Timur, hari ini, memberitakan, mahasiswa bernama Faisal itu mengaku menjual barang yang disita polisi itu sekitar Rp 200 hingga Rp 250 ribu per butir. Faizal mengaku barang bermerek JBL berwarna merah muda tersebut diperoleh dari Aminuddin, warga Jl Sultan Alauddin II, Makassar.

Atas informasi itu aparat kepolisian melakukan penggerebekan di rumah Aminuddin dan berhasil menyita tiga paket kecil narkoba jenis sabu-sabu. Aminuddin ternyata mantan polisi dari Satuan Samapta Polwil Parepare yang diberhentikan dari kepolisian dengan tidak terhormat (PTDH ) karena terlibat dalam kasus narkoba dan sejumlah kasus suap.(rusdy embas)
Selengkapnya...

Jumat, 07 Mei 2010

Petani Bulukumba Terancam Gagal Panen

Gara-gara guyuran hujan yang cukup deras beberapa hari terakhir, sejumlah areal persawahan di Kabupaten Bulukumba dikhawatirkan gagal panen. Siapa yang bisa menolong para petani kita itu?
Petani di lima kecamatan kecamatan penghasil padi (Gantarang, Kindang, Rilau Ale, Ujung Loe, dan Bulukumpa) dikhawatirkan tidak bisa panen karena padi mereka terendam banjir akibat tingginya curah hujan.

Miris juga mendengar ancaman kegagalan panen petani itu. Betapa tidak, padi yang sudah susah payah mereka pelihara tidak bisa dinikmati hasilnya. Padahal, masa panen sudah tidak lama lagi.

Tidak ada cari lain, pemerintah daerah harus segera bertindak membantu petani agar mereka tidak menderita kerugian yang terlalu besar.

Langkah terpenting dilakukan pemerintah sejatinya adalah melakukan pencegahan banjir akibat hujan. Karena banjir yang merendam areal persawahan itu juga akibat luapan air sungai.

Tak ada salahnya pemerintah mengalokasikan dana untuk membenahi sungai yang berpotensi mendatangkan banjir saat musim hujan tiba.(rusdy embas)
Selengkapnya...

Selasa, 04 Mei 2010

Mau Tahu Titik Erotis Wanita?



Salah satu fase hubungan seksual adalah fase perangsangan. Agar perangsangan bisa maksimal, kita harus mengenali zona erotis pasangan. Zona erotis adalah daerah-daerah erotik pada tubuh, baik wanita maupun pada pria. Mana saja zona yang dimaksud?

Daerah alat kelamin jelas merupakan daerah sensitif, karena daerah ini penuh dengan saraf-saraf perangsang, termasuk G-spot pada wanita. Secara umum, zona erotis pada pria dan wanita sama, misalnya daerah bibir, sekitar telinga, daerah sekitar leher, daerah sekitar buah dada, sekitar pusar, daerah sekitar alat kelamin, dan daerah sekitar paha bagian dalam.

Daerah-daerah ini termasuk daerah sensitif yang umum pada pria dan wanita. Namun, pada beberapa orang, ada juga daerah erotis khusus. Misalnya, sensitif jika dirangsang di daerah leher belakang.

Berikut penjelasan secara spesifik seperti dikutip dari Tribunnews.com

1. Pelupuk Mata dan Pelipis
Di kedua area ini terdapat banyak ujung saraf. Stimulasi di area ini sangat membantu membangkitkan gairah pasangan.

2. Telinga
Selain mata, telinga juga merupakan titik erotis wanita. Bagian ini, khususnya daun telinga dan telinga bagian luar, sangat sensitif dan akan memberikan respon saat dirangsang.
Stimulasi dari telinga ke leher juga akan menciptakan rangsangan tersendiri yang bisa mempercepat gairah.

3. Ketiak dan Bahu
Bagian ketiak termasuk daerah yang cukup sensitif. Sentuhan dan stimulasi yang tepat di daerah ini, kemudian ke bahu, bisa membuat gairah wanita cepat tersulut.

4. Bibir
Daerah ini penuh dengan ujung-ujung saraf. Selain itu, bibir wanita juga memiliki kulit yang lebih tipis, sehingga sedikit sentuhan akan segera membangkitkan gairahnya.

5. Payudara dan puting payudara
Tak pelak lagi, payudara menjadi salah satu pusat erotis wanita. Sentuhan dan stimulasi di daerah ini dan juga puting payudara akan membuat gairah pasangan terangsang.

6. Kaki
Bagian ini ternyata juga merupakan pusat erotis wanita. Sentuhan dan stimulasi di area ini akan membuat pasangan terangsang.
Sentuh jari dan telapak kakinya. Pijatan halus juga akan membuat pasangan merasa nyaman.

7. Daerah Belakang Lutut
Setelah melakukan stimulasi di daerah kaki, titik erotis berikutnya adalah daerah di bawah lutut.
Area ini tampaknya sering luput dari perhatian. Padahal, kulit di daerah ini sangat sensitif terhadap rangsangan. Sedikit sentuhan dan rangsangan akan menambah gairah pasangan.

8. Area antara Pusar dan Tulang Pubis
Wilayah ini juga dipenuhi ujung-ujung saraf. Stimulasi di area ini akan mengalirkan darah ke wilayah genital dan membangkitkan gairah.

9. Pantat
Wilayah erotis lainnya adalah pantat. Selain sarat dengan ujung-ujung saraf, daerah ini juga merupakan tempat otot-otot pelvis saling terkait.
Sedikit stimulasi saja akan menciptakan rangsangan di bagian tubuh lain dan segera mendongkrak gairah pasangan.

10. Vagina
Daerah vagina menjadi zona terakhir yang bisa merangsang gairah sekaligus puncak kenikmatan dalam berhubungan intim. Di area ini terdapat beberapa titik rangsangan, di antaranya bibir vagina, daerah sekitar vagina dan klitoris.(rusdy embas)
Selengkapnya...

Minggu, 02 Mei 2010

Elpiji Meledak Lagi



Beberapa pekan terakhir ini, berita tentang gas elpiji meledak yang menyebabkan korban jiwa agak sering terdengar. Siapa sesungguhnya yang bertanggung jawab atas musibah ini. Apakah cukup menyalahkan konsumen saja dan masalahnya dianggap selesai?
Tidak berlebihan rasanya jika kita mengimbau pemerintah mengambil langkah preventif unutk menghindari kemungkinan bertambahnya korban jiwa akibat ledakan gas elpiji.
Pertamina dan mitra kerjanya juga seharusnya secara rutin melakukan pengecekan kualutas tabung gas yang beredar di publik. Termasuk sosialisasi cara penggunaan tabung secara aman.
Sudah saatnya pemerintah bersama-sama pertamina dan mitra kerjanya melakukan aksi yang benar-benar bisa memberi rasa aman bagi pengguna kompor gas, khususnya kalangan rumah tangga. Karena kelompok inilah yang paling rentan mengalami masalah dengan kompor gasnya.
Bukankah keuntungan yang dipetik mereka yang terkait bisnis gas ini tidak sedikit? Alangkah bijaksananya jika sebagian dari keuntungan itu digunakan untuk sosialisasi pemnafaatan tabung gas secara aman.(rusdy embas)
Selengkapnya...

Buah Kantin Kejujuran

Upaya menanamkan kejujuran secara dini terhadap generasi muda bangsa, khususnya murid sekolah dasar hingga sekolah lanjutan melalui pengelolaan Kantin Jujur berbuah manis, khususnya bagi para bupati/walikota. Terkait komitmen mereka mengembangkan Kantin Kejujuran di daerah mereka, 12 bupati/walikota menerima penghargaan dari Kejaksaan Agung. Siapa saja mereka?
Puncak Peringatan Hardiknas Tahun 2010 di Sulsel yang berlangsung di Lapangan Upacara Lompo Battang, Kabupaten Bantaeng, Minggu (2/5), berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Meski upacara diiringi hujan gerimis, namun, acara tetap berlangsung hikmat. Jaksa Agung Muda Hamari, secara khusus hadir dalam acara tersebut untuk menyerahkan penghargaan kepada bupati dan walikota di Sulsel yang dinilai berkomitmen tinggi mengembangkan kantin kejujuran di daerah yang dipimpinnya.
Mereka yang menerima penghargaan adalah, Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma, Walikota Makassar, Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Walikota Parepare, Walikota Palopo, Bupati Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Pangkep, Barru, Enrekang, dan Bupati Wajo.
Kejagung juga memberi penghargaan kepada lima BUMN masing-masing Pertamina, PT Pelindo, PLN, Tonasa, maupun PT Perkebunan Nusantara Makassar.
Semoga penghargaan ini menjadi motivasi baru bagi penerimanya untuk berbuat yang lebih baik lagi sehingga lahir calon-calon pemimpin bangsa yang amanah dari daerahnya.(rusdy embas)
Selengkapnya...

Selasa, 27 April 2010

Situs Dijadikan Hotel, Ide Brilian Ato Sebaliknya Ya?



Saya kaget membaca berita yang diturunkan Tribun hari ini mengenai rencana Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengubah Fort Rotterdam (Benteng Panynyua) menjadi hotel. Ini ide brilian atau gila ya?
Rencana yang diungkapkan Pemprov Sulsel melalui Kepala Bidang Bangunan dan Lingkungan Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sulsel Danial Daraba usai rapat panitia khusus (pansus) penghapusan aset di DPRD Sulsel, Makassar, Selasa (27/4), itu sungguh memiriskan.

Saya tidak tahu logika apa yang digunakan Pemerintah Provinsi Sulsel sehingga memunculkan ide ini. Saya masih segar dalam ingatan, pemprov menentang keras pendirian Kampoeng Popsa karena dianggap akan mengganggu pandangan orang yang ingin menikmati keindahan Fort Rotterdam dari laut. Kini, ide pemprov justru ingin mengubah fungsi benteng yang sarat makna sejarah tersebut.

Saya hanya berharap, ide ini tidak terwujud karena jika alih fungsi itu benar-benar terjadi maka secara perlahan situs itu akan mengalami perubahan dengan alasan untuk memberi fasilitas yang sesuai standar pelayanan hotel.

Ataukah ini cara terbaik yang pemerintah lakukan untuk menghancurkan bangunan bernilai sejarah tinggi dan menggantinya dengan bangunan yang akan mencatatkan nama mereka sebagai pelaku sejarah juga?(rusdy embas)
Selengkapnya...

Aduh… Makassar Memanas Lagi



Perselihan dua kelompok mahasiswa salah satu kampus perguruan tinggi swasta di Makassar berbuntut panjang. Sejumlah kawasan kos-kosan menjadi sasaran penyerangan yang menyebabkan sejumlah mahasiswa terluka akibat tusukan benda tajam.
Apapun pemicu dan motifnya, aksi ini sangat disayangkan. Sejumlah mahasiswa yang tidak tahu duduk perkara justru menjadi korban. Mereka terpaksa mengungsi karena takut diserang. Mereka menjadi sasaran balas dendam.

Insiden ini menunjukkan ada masalah mendasar yang mesti dibenahi. Identitas daerah memang kadang menjadi bagian terpenting bagi pengembangan diri dan kelompok jika dilakukan untuk tujuan positif dan memacu prestasi.

Tetapi identitas daerah ini kadang menjadi bumerang dan entry point bagi kelompok tertentu untuk menciptakan malapetaka.

Betapa mengerikannya, jika merupakan bagian dari kelompok yang dikejar-kejar. Padahal kita sendiri tidak tahu duduk perkara yang dipersengketakan.

Kesepakatan dua kelompok untuk mengakhiri perselihan tersebut dan menyerahkan kepada aparat keamanan untuk menyelesaikannya perlu diapresiasi agar Makassar tetap kondusip untuk semua kelompok.(rusdy embas)
Selengkapnya...

Sabtu, 24 April 2010

Keterlaluan, Rakyat Kebagian Kompor Gas Rusak



Jangan kira mudah membodohi rakyat di pedesaan. Akses informasi yang relatif mudah telah memandu mereka untuk memahami hak-haknya. Liat saja aksi sejumlah warga di Kecamatan Ujung Loe, sekitar 9 kilometer dari ibukota Kabupaten Bulukumba. Mau tahu cara mereka memprotes perlakuan tidak bijak aparat pemerintah?
Setelah menunggu sekian lama, kompor gas gratis yang merupakan hak mereka akhirnya dibagikan juga. Bahagiakah mereka? Ternyata tidak. Mereka ramai-ramai mengembalikan kompor gas tersebut. Rupanya mereka kecewa karena kompor gas tersebut sudah rusak.

Seorang warga mengaku mengembalikan kompor tersebut karena regulatornya rusak.
"Saya kembalikan kompor ini karena tidak bisa digunakan. Tidak bisa mengeluarkan api dan regulatornya rusak," kata Sangkala, Kepala Dusun Kalumeme, seperti dikutip Tribun Timur edisi (Sabtu, 24/4).

Mudah dipahami jika warga gemas dan kecewa. Kompor yang seharusnya membantu meringankan beban ekonomi mereka justru bisa berubah menjadi sumber bencana.

Bayangkan, bukankah relagulator rusak itu berpotensi mendatangkan risiko kebakaran jika dipaksakan digunakan? (rusdy embas)
Selengkapnya...

Jumat, 23 April 2010

Awas, Masih Ada Pemadaman Listrik



Sumpah Demi Allah yang diucapkan General Manager PLN Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat, Ahmad Siang, seperti dikutip Tribun Timur beberapa bulan lalu ternyata bukan jaminan pelayanan listrik di Sulsel aman seperti disumpahkan.
Faktanya, masih terjadi pemadaman di sejumlah titik. Di kawasan Alauddin Makassar, Kompleks Tabaria, dan sebagian kawasan Bontoduri, kemarin, listrik padam sejak pukul 13.00 hingga 15.00 wita. Malam sebelumnya, di Kompleks Tabaria, antara pukul 23.30 hingga pukul 01.30 wita, juga terjadi pemadaman listrik.

Kalau sekadar untuk menyenangkan hati gubernur atau bermaksud mempertahankan jabatan tidak perlu bersumpah atas nama Allah Pak Itu sangat berbahaya. Karena kalau tidak bisa terpenuhi kepercayaan publik yang sudah luntur akan semakin merosot.

Saya hanya berharap mudah-mudahan pemadaman ini bukan semacam permakluman kepada publik agar siap-siap menyongsong kenaikan TDL. Alias siap-siap menaikkan anggaran pembayaran listrik.(rusdy embas)
Selengkapnya...

Kasus Dugaan Korupsi Pembayaran Lahan CCC Mulai Liar



Langkah Kejati Sulsel menahan Asisten IV Pemprov Sulsel, Sidik Salam, sebagai tersangka korupsi pembebasan lahan yang dijadikan lokasi pembangunan Gedung Celebes Convention Centre di Kawasan Tanjung Bunga Makassar mulai liar. Kasus ini bisa menjalar kemana-mana.
Tribun, edisi hari ini (Jumat, 23/4), melansir pernyataan Pengacara Sidik Salam, Tadjuddin Rahman, yang mencurigai keterlibatan Tim Sembilan dalam kasus korupsi pembebasan lahan Celebes Convention Centre.
Bukti keterlibatan mereka sementara dipersiapkan.

Jika pengacara Siddik Salam benar-benar bisa membuka keterlibatan tim sembilan dalam kasus tersebut bisa jadi akan menyeret nama lain. Sebab, sejak awal kasus ini bergulir merebak kecurigaan aroma kolutif dalam pembayaran dana pembebasan lahan tersebut.

Menarik ditunggu pengungkapan data tim kuasa hukum Sidik. Apalagi mereka berjanji selain akan membeberkan sejumlah bukti baru mereka juga akan memutar video rekaman terkait proses pembayaran pembebasan lahan tersebut.(rusdy embas)
Selengkapnya...

Bahagiakan Pasangan Anda

http://www.solusipria.com/?id=embas

Pernah mendengar keluhan rasa tidak puas pasangan Anda? Jika tidak jangan keburu puas dulu sebab tidak semua wanita secara terbuka mau menyatakan penderitaan batinnya setelah berhubungan dengan suami. Berikut tips untuk membahagiakan pasangan.
http://www.solusipria.com/?id=embas
Selengkapnya...

Rabu, 21 April 2010

Gila, Brankas Polda Dibobol

PulsaSuper.Com

Beberapa hari lalu, Tribun menurunkan berita yang sangat miris sekaligus menggelikan. Brankas berisi uang yang ditaksir bersisi Rp 1miliar lebih dibobol. Pelaku pembobolan itu benar-benar hebat. Tapi pelakunya, MALING apa POLISI ya? Ato ada motif lain?
Ini benar-benar tamparan buat kepolisian, khususnya jajaran Polda Sulselbar. Kantor yang sejatinya aman dari aksi pencurian justru dibobol. Artinya, kalau kantornya sendiri tidak bisa diamankan dari aksi nekad para maling, bagaimana mungkin diharapkan menjaga keamanan juta rakyat Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat?

Ataukah insiden ini memang merupakan gambaran singkat tentang kinerja aparat kepolisian kita dalam mengamankan negeri ini? Atau hanya akibat dari keteledoran sang penanggung jawab langsung terhadap keamanan brankas tersebut?

Akibat peristiwa itu, 12 orang yang dianggap bertangung jawab telah diperiksa. Bahkan, menurut pemberitaan Tribun yang mengutip penjelasan Kapolda Sulselbar, sudah ada perwira yang terancam dicopot.

Kapolda memang harus bertindak cepat dan tegas karena kalau tidak biayanya sangat mahal. Kepercayaan aparat terhadap jajaran kepolisian akan menurun terus menerus. Apalagi, beredar kabar, isi brankas yang hilang tidak seperi yang dilansir media.

Tentang jumlah ini memang menarik diikuti. Apa benar, brankas milik Polda Sulselbar yang dibobol itu mampu menampung dana sebesar Rp 1 miliar lebih?

Tidak elok rasanya jika kita berprasangka buruk. Kita tunggu saja hasil kerja kepolisian Sulselbar. Bagaimana mereka meringkus pencuri yang berhasil masuk ke lingkungan mereka. Sekaligus bisa menjadi ajang pembuktian bahwa Polisi kita benar-benar bisa diandalkan.(rusdy embas)
Selengkapnya...

Minggu, 11 April 2010

Massa Duduki KPU Maros

Puluhan massa melakukan aksi dan menduduki Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maros, Minggu (11/4). Siapa dan mengapa mereka melakukan itu?
Gara-gara tidak puas dengan hasil penetapan yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maros, puluhan massa pendukung bakal calon Bupati/Wakil Bupati Maros, Irwansyah Kasim-Mustafah Dadi, menduduki Kantor KPU Maros, Minggu (11/4).
Aksi protes itu dituangkan dalam sejumlah spanduk. Isi spanduknya ada yang bertuliskan Nurimran Gagal Menjalankan Amanah di Maros dan Pecat Anggota KPUD Maros.
Massa ini secara bergantian berorasi dan meminta agar KPU Maros meloloskan pasangan yang mereka usung. Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati itu dianggap tidak memenuhi syarat sehingga tidak ditetapkan sebagai pasangan yang akan ikut bertarung dengan enam kandidat lainnya.
"Kami tidak puas dan terus menggelar protes lantaran tidak meloloskan Irwansyah," terang koordinator aksi Ilyas Cika yang juga Ketua Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) Maros. PDP adalah salah satu partai pengusung pasangan tersebut.
Ilyas menambahkan jika massa akan menduduki KPU sampai pasangan yang mereka usung bisa diikutkan dalam pesta demokrasi 23 Juni mendatang.
Sesuai berita acara nomor 184/BA/IV/2010 tentang penetapan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, dari tujuh pasangan calon, hanya pasangan Irwansyah Kasim-Mustafah, dinyatakan tidak memenuhi syarat.
Enam pasangan calon yang lolos itu, masing-masing dua pasang dari perseorangan dan empat lainnya dari gabungan partai politik. Yakni Prof Dr Muh Asdar-Muh Rijal Assagaf (Asri, independen), A Syahriwijaya-A Burhanuddin PS (Jaya Berbudi, gabungan parpol).
M Hatta Rahman-A Harmil Mattotorang (Hatita, gabungan parpol), A Paharuddin-Devy Khaddafi (PASki, gabungan parpol), Zaenal Abidin Noer-Saladin Hamad Yusuf (indepeden), dan Nur Hasan-A Karim Saleh (Nur-Karim) yang diusung gabungan sejumlah partai.(rusdy embas)
Selengkapnya...

Jumat, 09 April 2010

Polisi Bersihkan Petepete


Polisi membersihkan petepete? Ya, rasanya tidak berlebihan jika kita memberi apresiasi kepada polisi kita kali ini. Di sela-sela kesibukannya, mereka masih ikut memperhatikan kebersihan kota yang pernah dijuluki sebagai salah satu kota terjorok ini.
Lihat saja foto utama yang diturunkan Tribun Timur, halaman 13 edisi hari ini (Sabtu, 10/4), yang memperlihatkan seorang polwan memasang kotak tempat sampah di kabin sebuah mobil petepete.

Semoga usaha ini bisa berkelanjutan dan dilakukan secara berkala dan tidak hanya dilakukan para polisi, tetapi instansi lain juga mungkin bisa ikut andil membersihkan kota ini dengan cara berbeda.

Bukan malah secara sadar mengotori kota dengan membuang sampah di sembarang tempat bahkan di jalanan umum. Berkali-kali saya menemukan penumpang mobil pribadi yang sedang jalan santai membuang sampah sisa makanannya di jalan.

Upaya membersihkan dan menata kota jangan hanya dilakukan saat tim penilai Adipura meninggalkan Makassar tetapi dilakukan secara berkesinambungan. Jangan membersihkan kota karena mengincar Adipura. (rusdy embas)
Selengkapnya...

Nyabu Sampe ke Desa


krshare.com

Entah siapan yang harus bertanggung jawab. Generasi muda bangsa ini semakin banyak yang rusak. Nyabu tidak lagi didominasi mereka yang bermukim di kota-kota besar. Pelakunya sudah bisa ditemukan di pelosok desa yang sebagian besar masyarakatnya dianggap masih polos.
Tribun Timur Sabtu (10/4) memberitakan, Reskrim Polres Bulukumba menangkap lagi dua pemuda yang ditengarai baru saja mengonsumsi narkoba. Sehari sebelumnya, polisi juga menangkap tiga pemuda untuk kasus yang sama di sebuah desa bernama Ujung Loe, sekitar tujuh kilometer dari Kota Bulukumba. Satu dari tiga pemuda tersebut berstatus sebagai siswa SMA dan diketahui sebagai anak pejabat di Bulukumba.
Fakta ini sangat memprihatinkan. Dari sisi usia, penggunanya ternyata masih belia, masih berstatus pelajar SMA. Hebohnya, lagi salah seorang tersangka baru saja keluar dari penjara untuk kasus yang sama.
Kaur Reskrim Polres Bulukumba, Iptu Safaruddin, menjelaskan, berdasarkan hasil interogasi, pelaku mengaku sebagai kurir dan mengambil barang di Makassar.
Mungkin ini bisa menjadi salah satu program menarik bagi para kandidat yang sementara berebut tahta bupati di Butta Panrita Lopi.(rusdy embas)
Selengkapnya...

Selasa, 23 Februari 2010

Warga Lempari Polisi

Proses eksekusi tanah seluas 4.900 meter persegi yang disengketakan antara warga dan seorang pengusaha kakao asal Palu, Sulawesi Tengah, Goman Wisan, di Pandang Raya, Kecamatan Panakukang, Makassar, Selasa (23/2), berakhir ricuh. Selintas, peristiwa itu seolah-olah insiden antara polisi denan warga. Saatnya semua pihak introspeksi diri. Pemenang perkara bisa saja mengklaim sebagai pemilik karena ada putusan hukum, tetapi di sisi lain, suara warga perlu tetap diperhatikan karena mereka merasa teraniaya dan merasa ada nuansa ketidakadilan.
Tribun Timur memberikatan, akibat bentrokan sengit tersebut, seorang warga ditangkap dan enam polisi yang mengawal eksekusi lahan itu terluka akibat lemparan batu. walnya, ratusan warga yang sudah berkumpul di lokasi kejadian hanya menggelar orasi dan meneriakkan sejumlah yel-yel penolakan eksekusi.
Namun tiba-tiba kondisi berubah menjadi anarkis saat aparat kepolisian dari satuan Samapta, baik dari Polda Sulsel, Polwiltabes Makassar, dan Polresta Makassar Timur, mendekati warga lengkap dengan tameng.
Kedua kelompok ini akhirnya terlibat dalam aksi saling serang. Warga yang merasa memiliki tanah melawan dengan melempari polisi dengan batu. Bahkan beberapa diantaranya melempari aparat dengan bom molotov. Sejumlah polisi terkena jilatan api begitu botol berisi bensin yang disulut api itu pecah. Kobaran tak berlangsung lama karena polisi segera memadamkannya.
Seolah tak mau kalah, sekitar 470 aparat kepolisian yang turun mengamankan eksukusi kemudian membalas lemparan warga dengan menggunakan tembakan gas air mata.
Selain warga, beberapa jurnalis yang meliput eksekusi tanah tersebut juga terkena gas air mata. Wartawan Jurnal Nasional, Jarot, sempat pingsan setelah menghirup gas tersebut. Ia dipapah menjauh dari lokasi kejadian oleh jurnalis lainnya .
Secara terpisah, aktivis dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Irham Amin, yang ditemui di lokasi sengketa mengatakan, eksekusi tanah tersebut salah sasaran.
"Persil milik penggugat dan Persil milik warga berbeda. Sehingga kami yakin eksekusi ini salah objek," jelas Irham.
Goman Wisan adalah pemilik tanah tersebut setelah dinyatakan menang dalam gugatannya di Pengadilan Negeri Makassar 2003. Namun warga yang merasa haknya dirampas kemudian melakukan banding. Tahun 2004 Pengadilan Tinggi (PT) Sulsel memenangkan warga.
Tak puas, Goman membawa putusan PT itu ke Mahkamah Agung yang kemudian memenangkannya. Atas putusan mahkamah agung itulah eksekusi dilaksanakan.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Makassar Timur, AKP E Dharma Ginting, yang dikonfirmasi, mengatakan, seorang warga yang tak diungkapkan identitasnya ditangkap karena mencederai polisi.(rusdy embas)
Selengkapnya...