Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di sejumlah kabupaten dan kota di Sulsel sementara berlangsung. Gesekan antar-pendukung calon bupati pun tak bisa dihindari. Celakanya, mereka umumnya mengabaikan norma berdemokrasi yang mereka tuntut.
Di atas kertas semua kandidat sepakat untuk tidak saling serang dan siap menerima apapun hasil pilihan rakyat yang tercermin dalam pencoblosan nanti. Hanya saja, rentang waktu menuju hari H pencoblosan sangat rawan konflik horizontal yang tidak mustahil akan memakan korban.
Beberapa waktu lalu, seorang pendukung calon bupati di Jeneponto ditebas parang. Di Makassar pun ada laporan penganiayaan yang diduga dilakukan salah seorang pendukung kandidat.
Kabar terbaru yang tak kalah mengerikannya datang dari Kabupaten Pinrang, sekitar 180 kilometer dari Makassar. Pendukung salah satu calon bupati tewas ditembak oleh seseorang.
Korban bernama Andi Ferdiansyah yang sebut sebagai tim relawan keluarga pasangan usungan koalisi PDK dan PDIP ini ditembak di bagian kepala. Pria berusia 32 tahun tersebut ditemukan tewas di kediamannya di Bungi, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Senin (13/10) dini hari.
Masihkah ada korban lain menyusul sampai hari H pencoblosan yang direncanakan berlangsung 29 Oktober mendatang?(Rusdy Embas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar