Rabu, 26 November 2008
Kabid Dispora Dirampok, Duit Rp 100 Juta Raib
Hati-hati membawa uang banyak. Ini peringatan bagi mereka yang sering dipercaya mencairkan dana untuk kebutuhan sebuah organisasi agar tidak bertindak sembrono. Sebab kalau salah bisa berakibat fatal seperti yang dialami Kabid Dispora Makassar.
Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemerintah Kota Makassar M Basri mengalami nasib apes. Uang tunai senilai Rp 100 juta yang baru saja ia tarik dari Bank Sulsel dan ditaruh di mobilnya dirampok, Selasa (25/11) sekitar pukul 14.00 wita.
Padahal dana tersebut akan digunakan korban membayar biaya kegiatan kewirausahaan pemuda, 2-9 Desember 2008 di Hotel Singgasana. Kegiatan ini merupakan agenda Dispora Makassar.
Perampok diduga mengendarai mobil Toyota Kuda warna perak. Saat itu mobil Suzuki Escudo DD 111 RG milik korban sedang diparkir di depan rumah rekannya, Sunardi, di Kompleks Hartaco 2B, Jl Dg Tata, Makassar.
Hanya berselang sekitar 10 menit saat korban berada di rumah rekannya, beberapa warga berteriak menanyakan siapa pemilik mobil yang kaca jendelanya pecah. Mendengar hal itu, Basri yang juga mantan Wakil Ketua KNPI Sulawesi Selatan bergegas ke luar rumah mendekati mobilnya.
Benar. Kaca jendela mobilnya bagian samping kanan pecah. Uang tunai senilai Rp 100 juta yang dibungkus kantong plastik hitam yang disimpan dalam mobil raib. Diduga pelaku membuka pintu mobil yang terkunci itu setelah kaca jendela itu dipecahkan.
Saat melihat kaca mobilnya pecah dan mengetahui kantong plastik berisi uangnya itu raib, Basri hampir tak sadarkan diri.
"Jangan-jangan pelakunya mengikuti saya sejak dari Bank Sulsel di Jl Ratulangi. Saya memang sebelumnya ambil uang dari Bank Sulsel sebelum saya ke rumah teman di Hartaco," tutur Basri seperti dilansir Tribun Timur, Rabu (26/11).
Banyak hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa ini. Kenapa uang sebanyak itu tidak dibawa ke kantor dulu. Apalagi jarak antara Balaikota dengan Bank Sulsel tempat uang itu dicairkan lebih dekat dengan rumah teman korban.(Rusdy Embas)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar