Seorang anggota Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) 433/Sambo Eja, Pratu Patta Lolo, menjadi korban penikaman saat sedang liburan di Pantai Tanjung Bayam, Kecamatan Tamalate, Makassar, Selasa (4/11). Beruntung, nyawa anggota satuan elite TNI AD itu masih terselamatkan meski sampai sekarang dalam keadaan kritis dan dirawat di Rumah Sakit Pelamonia.
Gara-gara melerai orang yang sedang berkelahi pria tersebut mengalami nasib nahas dan terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit.
"Informasi yang kami terima pelaku pengeroyokan enam orang. Masing-masing Indra Perwira, Rukman, Andi Muhlis, Anas, Chandra, dan Ali," ungkap Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Kombes Polisi Hery Subiansauri, seperti dikuti Tribun Timur, Rabu (5/11).
Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, perkelahian tersebut berawal saat Muhlis mengontak pacarnya yang bernama Nina via telepon, Senin (3/11) sekitar pukul 23.30 wita. Saat itu Muhlis mengeluarkan kata-kata kasar kepada Nina karena diketahui sedang menginap di salah satu pemondokan di Tanjung Bayam bersama Patta Lolo dan dua pasangan lainnya.
Nina pun meminta bantuan ke rekannya Idul untuk menasihati pacarnya. Idul pun menelepon Muhlis dan menasehatinya. Namun yang ditelepon tak terima. Bahkan Muhlis mengajak berkelahi Idul. Keesokan harinya, Selasa (4/11), Muhlis kembali mengontak Idul untuk bertemu.
Muhlis bersama lima rekannya pun menemui Idul di Tanjung. Saat bertemu, Muhlis cs langsung mengeroyok Idul. Salah seorang pelaku sempat mengeluarkan badik dan melayangkan ke tubuh Idul. Melihat kejadian itu, Pratu Patta Lolo dan rekannya Prada Muhajir, anggota Kostrad 433/SJ datang melerai.
Namun salah seorang pengeroyok berbalik arah menikam Patta Lolo sebanyak dua kali dan mengena pinggang korban. Sementara dari kubu pengeroyok, juga mengalami luka yakni Muhlis dan Indra Perwira. Sebagian pelaku sudah ditahan di Markas Polresta Makassar Timur.(Rusdy Embas)
Rabu, 05 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar