Slogan siap kalah siap menang yang diusung para kandidat bupati/ wali kota ternyata slogan kosong. Tengoklah rangkaian kekerasan yang terjadi pasca pilkada di daerah ini. Dan itu umumnya dilakukan pendukung kandidat yang kalah. Bukan hanya di ibu kota provinsi tetapi kejadiannya sudah menyebar sampai ke kabupaten.
Unjuk rasa warga yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Sidrap diwarnai bentrokan dengan massa yang diduga pendukung pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Sidrap terpilih di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidrap, Senin (17/11), menyebabkan satu aparat kepolisian setempat dari bagian reserse dan kriminal Polres Sidrap Ipda Aulia Nasution luka di bagian tangan yang diduga terkena sabetan nyasar senjata tajam dari kedua kubu massa yang terlibat bentrokan.
Kasatreskrim Polres Sidrap AKP Bambang Sugiarto seperrti dikutip Tribun, Selasa (18/11), membenarkan salah satu perwira bawahannya yang sempat terluka saat hendak berusaha melerai bentrokan antar massa pengunjuk rasa dengan massa pendukung Rusdi Masse-Dollah Mando (Ridho).
"Dia itu perwira saya. Jabatannya kanit khusus di bagian reskrim Polres Sidrap. Dia memang terluka tetapi tidak sampai terluka berat. Dia sudah mendapat pengobatan dan kembali beraktifitas seperti biasa," jelasnya.
Bentrokan antarpendukung calon bupati tersebut terjadi saat salah satunya menggelar unjuk rasa dan orasi di depan Kantor KPU Sidrap. Massa ini menuntut KPU agar menunda pelantikan Rusdi-Dollah sebagai Bupati-Wakil Bupati Sidrap terpilih yang direncanakan 15 Desember mendatang.(Rusdy Embas)
Selasa, 18 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar