Berita kurang sedap berhembus lagi dari jajaran Polda Sulsel. Seorang anggota polisi dari kesatuan Satrsekrim Polwiltabes Makassar bernama Briptu Aras menembak seorang warga Jl Sukamaju, Kelurahan Panaikang, Makassar, Hamzah Dg Nyengka (38), Senin (3/11) malam. Hamzah ditembak tepat di paha kirinya.
Hamzah adalah seorang pengawas proyek bangunan di Tana Toraja. Dia berada di Makassar karena menghadiri acara aqiqah seorang keluarganya di Jl Sukamaju.
Nurhayati mengaku memang ada sedikit percekcokan saat kelima orang tersebut duduk- duduk di depan rumah.
Kejengkelan terjadi saat Upi yang berasal dari Bulukumba merasa tersinggung karena diungkit soal suku oleh rekan-rekannya yang kebanyakan berasal dari Tana Toraja.
"Saya tidak tahu bagaimana jelasnya siapa yang mengejek. Saling ejek soal suku berakhir dengan damai. Upi dan adik saya tetap duduk di luar dan Adi masuk ke rumahnya. Kami semua berdekatan, tapi kami kemudian kaget Pak Aras tiba-tiba keluar dan langsung menembak adik saya," ujar Nurhayati, kakak korban.
Tembakan terdengar sebanyak dua kali, Nurhayati mengaku tembakan pertama ditujukan kepada adiknya dan tembakan kedua ditujukan kepada Upi yang juga teman Hamzah. Tapi beruntung Upi hanya terluka di bagian tangan kirinya. Tidak ada penembakan peringatan saat kejadian.
Usai penembakan Nurhayati langsung keluar rumah dan mengejar Aras yang lari ke dalam rumah Adi. Nurhayati kemudian berteriak meminta kepada semua warga agar mengepung rumah Adi dan meminta Aras tidak kabur.
Sesaat kemudian beberapa anggota polisi dari Polwiltabes tiba untuk mengamankan korban dan membawa pelaku ke mapolwiltabes. Hamzah dilarikan ke RS Ibnu Sina sedangkan Upi dibawa ke RS Bayangkara.
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 20.15 wita. Beberapa warga tampak berkerumun di lorong depan rumah korban hingga aparat kepolisian tiba dan membawa pelaku dan korban. Beberapa keluarga korban juga ikut menemani korban di rumah sakit.
Kapolwiltabes Makassar, Kombes Burhanuddin Andi, menjenguk Hamzah dan
memerintahkan anak buahnya memindahkan korban ke RS Bayangkara agar kondisi korban lebih baik.
Versi Berbeda
Sementara itu pihak polisi memberikan keterangan berbeda soal kronologis kejadian.
"Saya akan memberikan penjelasan awal sesuai dengan apa yang dilaporkan anggota saya. Saya tidak akan membela anggota saya kalau dia memang salah," kata Burhanuddin, seperti dikutip Tribun Timur, Selasa (4/11).
Menurut Burhanuddin, Aras datang tiba di sebuah kampung untuk bertemu dengan temannya yang bernama Adi.
Lalu ada sekelompok orang yang lagi minum- minum dan ada ketersinggungan hingga ada salah seorang yang mengeluarkan badik.
"Anggota saya sempat dikejar dan jatuh, lalu dia mengeluarkan tembakan peringatan. Namun karena posisinya semakin lama semakin tidak aman, dia lalu mengeluarkan tembakan yang mengena ke paha kiri korban," kata Burhanuddin.
Kapolwiltabes menyangkal kalau anggotanya menembak dua orang yang salah satunya mengenai tangan Upi. "Upi itu tidak terkena tembakan. Dia hanya terkena sabetan pisau atau badik yang berasal dari daerah situ. Dia cuma luka tangan," katanya.
Burhanuddin mengaku belum bisa memberi penjelasan rinci kasus ini karena masih akan memanggil beberapa saksi yang ada di tempat kejadian.
Burhanuddin menjamin tidak akan melindungi anggotanya jika memang terbukti melakukan kesalahan.(Rusdy Embas)
Senin, 03 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar