Soal bentrokan, mahasiswa jagonya. Tidak peduli berhadapan dengan siapa. Yang penting beda. Begitulah gambaran miring yang tertanam di benak sebagian warga Makassar tentang perilaku sekelompok mahasiswa Makassar.
Puluhan mahasiswa Universitas Indonesia Timur (UIT) yang berunjuk rasa di depan kampusnya, Jl Rappocini Raya, Makassar, berakhir ricuh, Senin (1/12). Mereka bentrok dengan satuan pengamanan (Satpam) perguruan tinggi swasta itu.
Andi Irwan yang juga Ketua Badan Eksekutif Mahassiwa (BEM) Fisipol UIT menjadi korban pemukulan. Tangan kirinya berdarah. Diduga kuat pemukulan itu dilakukan oknum satpam kampus mereka sendiri.
Kejadian itu berawal saat puluhan mahasiswa yang tergabung dari 13 fakultas di kampus tersebut unjuk rasa mendesak yayasan perguruan tinggi itu agar segera membentuk Senat UIT.
Saat aksi berlangsung, sejumlah satpam kampus mereka menghampiri mahasiswa yang sedang berunjuk rasa. Kendati diminta membubarkan diri, mahasiswa ngotot tetap aksi. Beberapa oknum satpam itu pun memukul Andi Irwan.
Bahkan sejumlah sumber mengatakan, saat terjadi kericuhan, ada satpam yang terlihat mengeluarkan sangkur dan senjata tajam lainnya. Atas perbuatan itu, Irwan yang ditemani beberapa rekannya kemudian melaporkan kasus pemukulan itu ke Polwiltabes Makassar, kemarin.
Bentrokan ini menambah panjang daftar kelakuan negatif insan kampus di daerah ini. Sebagai calon pemimpin bangsa, mahasiswa seharusnya lebih dewasa dalam menyalurkan aspirasinya.(Rusdy Embas)
Selasa, 02 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar