Jangan menganggap mahasiswa Makassar hanya mampu berunjuk rasa dan berantem sesama mahasiswa. Masih banyak sisi positif yang mereka lakukan yang tidak tidak diketahui publik. Lihatlah apa yang dilakukan mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas.
Berangkat dari kekhawatiran terhadap pola hidup yang serba instan, khususnya masyarakat perkotaan. Sekelompok mahasiswa jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas, Fakultas Pertanian, Hasanuddin (Unhas), membentuk kelompok diskusi sekaligus mengelola kebun yang menghasilkan tanman organik yang bebas dari pestisida sintetik. Luas kebun tanaman organik ini mencapai 1 hektare yang terletak di belakang kampus Politeknik Negeri Ujung Pandang, Tamalanrea.
Usai kuliah, para mhasiswa langsung ke kebun organik untuk mengecek tanaman mereka. Suasananya pun seperti berada di kebun yang ada di perkampungan karena dilengkapi rumah kebun.
Dosen Pembimbing yang juga Kepala Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan, Prof Dr Sylvia Sjam MS, mengatakan, awalnya kebun tanamaan organik ini hanyalah merupakan lahan yang depenuhi rumput liar yang kemudian dikelola menjadi kebun oleh mahasiswa.
"Lahan ini dijadikan mahasiswa sebagai tempat mengaplikasikan teori yang didapat di kelas kemudian dipraktikkan. Tenyata mereka suka, bahkan mereka mengatakan teori yang didapatkan itu jauh berbeda dengan yang ada di lapangan," kata Sylvia seperti dilansir Tribun Timur, Rabu (3/12).
Di sini mahasiswa belajar cara membuat pupuk cair dan pestisida alami yang didapat langsung dari alam. Pupuk dan pestisida alami ini tidak berbahaya bagi tubuh. Saat ini sejumlah tanaman sayur sudah diproduksi, di antaranya bayam merah dan hijau, tomat, lombok, kacang panjang, dan labu.(Rusdy Embas)
Selasa, 02 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar