Polisi seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberantas perjudian. Namun masih saja ada oknum polisi yang justru melindungi perjudian seperti yang terjadi di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Polisi Sisno Adiwinoto memutuskan mencopot AKBP Miyanto dari jabatan sebagai Kepala Polres Wajo. Miyanto dituding membekingi praktik judi yang dibongkar oleh aparat Datasemen Khusus (Densus) 88 Polda Sulsel, beberapa waktu lalu.
"TR (telegram rahasianya) sudah turun sekarang sisa menunggu proses pelantikan," kata Sisno, seperti dilansir Tribun, Senin (2/12).
Selain Miyanto, Kasat Reskrim Polres Wajo dan salah satu kapolsek yang dituding berada di belakang kasus judi yang dibongkar pada 25 November lalu itu.
Menurut mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri ini, seharusnya pihak polres tahu ada kasus judi yang melibatkan ratusan orang di daerahnya. Kalau mereka tidak tahu berarti ada apa-apanya. Bisa jadi ada oknum anggota yang justru berada di belakangnya," tandas Sisno lagi.
Pekan lalu, aparat kepolisian dari Densus 88 Polda Sulsel dan Polres Wajo mengamankan lebih dari seratus motor saat diadakan penggerebekan markas judi di Desa Sompe, Kecamatan Sabangparu, yang merupakan wilayah perbatasan dengan Kabupaten Soppeng
Diduga tempat judi yang terletak di area perkebunan tersebut sudah kerap kali dijadikan tempat judi dengan berbagai permainan seperti sabung ayam dan judi dadu.
Polisi menyita sejumlah barang bukti antara lain uang tunai Rp 11, 61 juta, tiga ekor ayam mati dan tiga ekor ayam hidup, dua set dadu, dan satu set taji ayam. Penangkapan tersebut berhasil dilakukan berdasarkan penyelidikan polisi dan informasi dari masyarakat.
Saat penggerebekan berlangsung, sejumlah pelaku lain dan warga yang menonton lari kalang kabut dan meninggalkan kendaraannya. Lokasi judi tersebut adalah perkebunan yang ditanami berbagai hasil pertanian seperti tebu, kakao, dan pohon kelapa.
Para petaruh tidak hanya berasal dari Wajo,melainkan berasal dari Kab Bone, Sidrap, Soppeng, Palopo, Parepare, Jeneponto, hingga Kota Makassar. TKP susah diendus petugas lantaran letaknya yang cukup jauh dari jalan raya.
Pencopotan ini menjadi salah satu poin penting bagi jajaran kepolisian dalam membuktikan keseriusannya memberantas perjudian di negeri ini.(Rusdy Embas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar