Selasa, 04 Agustus 2009

Kecewa, Warga Tutup Jalan


krshare.com
Di era reformasi ini rakyat mendapat ruang gerak lebih besar untuk mengekspresikan keinginannya. So, penyelenggara negara atau mereka yang ditunjuk mengerjakan proyek yang dibiayai oleh negara harus hati-hati. Sebab kalau keseleo rakyat tidak jarang langsung bertindak seperti yang terjadi di salah satu desa di Sulawesi Selatan.
Sejumlah warga di Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Bulukumba (sekitar 170 kilometer arah selatan Makassar) menutup jalan sebagai bentuk protes karena pengerjaan jalan dinilai tidak berkualitas, dan merugikan warga.
"Penutupan ini dilakukan karena PT Harpiah Graha Perkasa dan PT Sabar Jaya Pratama hanya mengerjakan asal-asalan dan tidak berkualitas," kata Komite Pemuda Salassae, Sri Puswandi, seperti dikutip Tribun Timur, Rabu (5/8).
Menurut warga, sejak pengerjaan dimulai jalan tersebut sejauh 17 kilometer yang meliputi tiga desa yakni Salassae, Bonto Mangiring, dan Bonto Biraeng, Kecamatan Kajang tidak ada taransparansi penggunaan anggaran dari pihak PT Harpiah Graha Perkasa dan PT Sabar Jaya Pratama.
Mereka juga menemukan kesalahan pada pengaspalan jenis laston tersebut yang tertuang dalam perencanaan pengerjaan sepanjang 17 kilometer. Namun yang dikerjakan hanya 11 kilometer.
Selain itu, pelaksana juga mengerjakan tidak sesuai aturan yang ada sebab ketebalan aspal hanya empat centimeter (cm) yang seharusnya enam cm. "Ini pelanggaran besar dan membohongi rakyat serta merugikan negara. Mereka harus membongkar ulang jalan ini," tegas Irfan.
Tidak Tahu
Kepala Bina Marga Bulukumba Syafrullah Arief mengaku tidak tahu menahu masalah tersebut. Ia mengaku baru mendengar informasi itu dan akan segera melakukan konfirmasi ke pihak penanggung jawab di lapangan.
"Saya baru tahu kalau ada yang seperti itu. Harus dicek kebenaran jika ada informasi yang seperti itu dan biasanya banyak info yang seperti itu perlu dipastikan dulu," katanya Syafrullah.(rusdy embas)

Tidak ada komentar: