Minggu, 12 April 2009

Usai Ditikam, Jenazah Diarak di Pantai Losari

Ini bukan adegan dalam film tetapi peristiwanya benar-benar terjadi di Makassar. Jenazah seorang warga Makassar berusia 19 tahun yang tewas akibat enam kali tikaman diarak oleh keluarganya dari rumah sakit menuju rumah duka yang berjarak sekitar 300 meter. Kenapa bisa terjadi?
Koran Tribun Timur, Senin (13/4), memberitakan, jenazah Bayu (19) warga Mariso diarak oleh keluarganya dari RS Stella Maris menuju kediamannya di Jl Rajawali Makassar, setelah tewas dengan enam tikaman badik di Pantai Laguna Makassar, Minggu (12/4) dini hari.
Terjadinya penikaman yang berlangsung sekitar pukul 01.30 Wita ini, membuat pengunjung pantai Laguna gempar. Sebelum penikaman tersebut, terjadi aksi kejar-kejaran antara korban dan pelaku. "Seperti di film hollywood," kata Wawan, seorang penjaga kafe di Laguna.
Informasi yang berhasil dihimpun dari lapangan mengungkapkan, penikaman dipicu dendam pelaku terhadap tersangka. Beberapa jam sebelum insiden tersebut, Bayu sempat menempeleng, Iwan, adik Imran (18) yang juga termasuk pelaku penikaman.
Imran yang tidak menerima adiknya yang masih berusia 5 tahun itu ditempeleng, kemudian bermaksud membuat perhitungan dengan korban, kesempatan itupun digunakan oleh pelaku saat bertemu dengan korban di Pantai Laguna.
Meski korban sudah berusaha menghindar, akhirnya terkapar setelah ditikam enam kali tepat di pintu masuk pantai Laguna. Beberapa warga yang melihat kejadian tersebut, langsung melarikan korban ke RS Stella Maris, yang berjarak sekitar 300 meter dari kawasan hiburan malam di bibir pantai itu.
Tak lama setelah tiba di rumah sakit tersebut, korban pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Keluarga korban yang terlihat marah dengan kejadian tersebut, sontak mengambil keputusan untuk mengarak jenazah Bayu dari RS Stella Maris ke kediaman korban, meski mayat tersebut belum divisum.
Puluhan aparat kepolisian, baik dari Polsekta Mariso, Polresta Makassar Barat, dan Polwiltabes Makassar, pascakejadian tanpak melakukan ekstra pengamanan di sekitar TKP.(Rusdy Embas)

Tidak ada komentar: