Pemilu baru saja digelar. Hasilnya pun sementara dalam proses penghitungan. Tetapi eksesnya sudah terlihat secara kasat mata. Sejumlah caleg kini meradang. Perbuatan mereka pun kadang melampaui batas manusiawi.
Tribun Timur, Rabu (15/4), memberitakan, sembilan warga yang selama ini menyewa lahan untuk membangun rumah di Lingkungan Cempae, Kelurahan Watang Soreang, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, diminta pindah oleh pemilik tanah, Selasa (14/4).
Mereka terdiri atas lima warga RT I-RW V yaitu Bur (50), Lewa (30), Hamzah (30), Ahmad (35), dan Damis (48). Empat lainnya adalah warga RT I-RW Bulonipong, Eko (35), Cengmi (30), Dahlan (70), dan Bidayani (30).
Informasi dari masyarakat setempat, seperti Ketua RT I-RW V Cempae, Asri, menyebutkan, pemilik lahan adalah Abu Nawar yang disebut-sebut sebagai tim sukses caleg PKS untuk DPRD Parepare di Dapil Kecamatan Soreang, Nur Aida Burairah.
Menurutnya, pindahnya kesembilan warga itu terkait Pemilu Legislatif 2009, 9 April lalu. Selama ini, mereka menyewa dengan harga murah, hanya Rp 150 ribu per tahun.
"Penyebabnya seputar pemilihan caleg, pak. Mungkin gara-gara mereka diketahui memilih caleg partai lain, bukan dari PKS," sebuat Ketua RT I-RW V Cempae, Asri, yang menyaksikan warga itu membongkar rumahnya.
"Sekarang mereka belum memiliki lokasi untuk tempat tinggal yang baru. Untuk sementara, mungkin mereka menumpang di rumah keluarganya di sekitar Cempae," kata Aris, yang mengaku telah menyampaikan ke kelurahan mengenai masalah ini.
Asri mengisahkan, pascapemilu, ada beberapa tim pemenangan caleg mendatangi warganya. Mereka meminta kembali barang yang pernah diberikannya, karena warga itu tidak mencontreng calegnya.
"Seperti sarung atau ambal, diminta dicuci kembali untuk dikembalikan," katanya.(Rusdy Embas)
Rabu, 15 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar