Di zaman sekarang ini banyak orang telah kehilangan hati nurani. Menipu sesama tidak lagi menjadi hal yang tabu. Buktinya, di Makassar, sejumlah pengusaha tertipu dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Mau tahu modusnya?
Tribun Timur, Sabtu (4/4) memberitakan modus baru penipuan dengan menggunakan cek kosong tengah marak di Makassar dan sekitarnya. Sasarannya pedagang grosiran, pengusaha komoditas, dan pengecer produk keseharian rumah tangga (dairy product).
Aparat kepolisian meminta warga, khususnya pengusaha untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika menemukan modus penipuan dengan ciri-ciri yang sama, diminta untuk segera melaporkan ke aparat.
Modus penipuan mengambil barang dalam jumlah besar ini terungkap,menyusul laporan YNS (45), warga Kompleks Hartaco Indah, Makassar, di Polresta Makassar Timur, Kamis (2/3). Penipuan ini sendiri baru diketahui korban, setelah 23 Maret lalu. Dia tak menyangka, penipuan ini justru sudah terjadi saat dia baru mengenal pelaku, Februari lalu. (lihat, Modus Baru Cek Kosong )
Di depan penyidik, pengusaha bermodal pas-pasan yang menjadi pedagang pengumpul produk komoditas hasil bumi ini, mengemukakan, saat berhubungan dengan pelaku (lihat, Ciri-ciri Pelaku), dia berharap untung namun yang diperoleh justru buntung.
"Saya betul-betul terpukul dengan kejadian ini, saya hanya pengusaha kecil Pak," katanya kepada Tribun, Jumat (3/4). Mata PNS ini memerah saat menceritakan kejadian yang membuiatnya rugi hingga Rp 111 juta ini, dia sebut "musibah luar biasa yang terencana".
Dia mengaku mempercayai tersangka yang berinisial IM karena sebelumnya sudah melakukan kerja sama dalam pengiriman kacang mente ke Surabaya. Awalnya dia mengirim 50 Kg kacang mente sampel ke salah satu alamat di Surabaya. Dia dibayar dengan cek Bank Danamon sebanyak Rp 2 juta. dan sukses. Tapi transaksi kedua, dia sudah buntung.
YNS tak sendiri. saat dia mencairkan cek kosong tersebut, seorang pegawai Bank Danamon, menyebutkan, ada sekitar 25 warga Makassar lainnya yang ditipu oleh tersangka. "Bahkan ada yang hingga Rp 300 juta," kata YNS menirukan pegawai bank itu.
Halter, warga Jl Ir Soetami, Makassar, pria ini hanya terdiam saat ditemui di Polresta Makassar Timur. Pedagang grosiran wafer Tanggo ini, puluhan kardus hilang dibawa kabur oleh tersangka, yang ciri-ciri dan modusnya sama.
Kabar menggembirakan dilansir Kepala Bidang Humas Polda Kombes Pol Hery Subiansauri. Dia mengatakan, beberapa dari tersangka penipuan dengan modus yang sama, sudah diamanakan.
Tapi karena besarnya nominal penipuan dan modus penipuan ini dinilai seragam dan menyerupai cara bertranaksi pedagang dan pengusaha resmi, makanya laporan kasus ini sampai juga ke tangan Polda Sulselbar.
Aparat kepolisian tengah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus yang berpotensi merusak citra Sulsel sebagai sentra lalulintas perdagangan komoditas di Indonesia. "Tak menutup kemungkinan modus dan jaringan penipuan ini sudah merambah ke kabupaten dan wilayah lain," katanya.(Rusdy Embas)
Sabtu, 04 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar