Rabu, 11 Maret 2009

Dua Caleg di Gowa Penerima Raskin

Menilik namanya, beras untuk rakyat miskin alias raskin. Beras tersebut sejatinya diperuntukkan bagi rakyat miskin. Hanya saja, kategori miskin ini kadang diakali kalau tidak bisa disebut dikadali. Bayangkan saja, ada caleg yang tercatat sebagai penerima raskin. Mau contoh?
Sebanyak dua orang calon anggota legislatif (caleg) yang berdomisili di Desa Pattallassang, Kecamatan Pattallassang, masuk dalam daftar penerima beras untuk rakyat miskin (raskin) untuk tahun ini.
Kedua caleg tersebut masing-masing Nurhayati Dg Kinang (35) dari Partai Bulan Bintang (PBB) dan Taskir Dg Nai (40) dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Konyolnya, banyak rakyat yang benar-benar miskin (setidaknya lebih miskin dari kedua caleg tersebut) justru tidak terdaftar sebagai penerima raskin.

Tribun Timur Kamis (12/3) memberitakan, data menunjukkan banyak warga miskin telah dicoret dan tergantikan oleh orang yang ekonominya jauh lebih mapan. Bahkan, nama Kepala Dusun Tassilli Rahim Dg Nompo (55) beserta istrinya yang serumah malah terdaftar dua-duanya.
Sementara warga miskin yang tidak terdaftar lagi antara lain, Dg Tonji, janda usia 55 tahun yang menumpang tinggal di perumahan SDI Sangnging-sangnging. Ada juga Azis Dg Ngoyo (30), Andi Anas (35), dan Ismail Dg Ngeppe (35) yang tidak terakomodir lagi sebagai penerima raskin.
Azis Dg Ngoyo saat ditemui, Rabu (11/3) mengatakan dirinya sangat layak dapat namun pembagian raskin kali ini tidak lagi.
''Kami minta, pengelola raskin terlebih pemerintah jangan pilih kasih karena adanya unsur kepentingan dalam pengelolaannya. Kami berharap Pak Bupati perhatikan pola pendataan yang tidak lagi peduli orang miskin,'' kata warga Tassilli tersebut, Rabu (11/3).
Ia mengungkapkan,dusun yang paling rancu pendataannya selain Tassilli adalah Dusun Bontolebang, Desa Pattallassang.
Ditambahkan Azis Dg Ngoyo, dirinya setuju saja ada pengurangan data penerima setiap desa asalkan peruntukannya betul-betul tepat bagi warga yang lebih tidak mampu dari kehidupannya.
''Saya tidak mengerti dengan batasan syarat kepemilikan sepeda motor yang sebenarnya rata-rata hanya cicilan saja,'' kata Azis Dg Ngoyo yang selama ini menumpang tinggal di rumah kakaknya yang juga miskin.
Enggan Berkomentar
Salah seorang caleg yang terdaftar sebagai penerima raskin, Taskir Dg Nai, saat dikonfirmasi per telepon enggan memberikan jawaban. Ia mengaku sedang berada di kantor KPU Gowa dan sedang sibuk saat dihubungi kemarin siang.(Rusdy Embas)

Tidak ada komentar: