Musibah bisa datang kapan saja dan menimpa siapa pun seperti musibah kebakaran yang terjadi di Kota Bulukumba, Minggu (20/12) dini hari. Dua rumah toko alias ruko terbakar yang menyebabkan pemiliknya tewas.
Sebagai kota yang terus tumbuh dan menjadi salah satu daerah yang menjadi titik pertumbuhan di selatan Makassar, Pemerintah Bulukumba seharusnya sudah mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran di ruko-ruko sehingga akan lebih memudahkan penangannya jika terjadi musibah.
Membaca berita Tribun tentang musibah kebakaran tersebut sungguh membuat bulu kuduk saya merinding. Kebayang, betapa menderitanya sang pemilik rumah saat meregang nyawa. PAdahal, di sisi lain, petugas pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan api yang mengamuk.
Mereka kewalahan dan terpaksa minta bantuan pemadam dari kabupaten tetangga yang jaraknya sekitar 30-an kilometer dari lokasi kejadian.
Kebakaran itu sudah terjadi dan telah mengambil korban harta dan nyawa. Tidak ada yang perlu disalahkan karena tak seorang pun berharap terjadi musibah.
Hanya saja, sebagai warga tak salah jika berharap kepada pengambil kebijakan di Bulukumba untuk memberi perhatian terhadap ketersediaan mobil pemadam atau mencari upaya lain untuk meminimalisir akibat jika terjadi musibah.
Tapi itu jangan hanya diucapkan sebagai janji saat kampanye Pilkada yang sudah menjelang tetapi dibuat dalam sebuah agenda yang benar-benar akan direalisasikan.(rusdy embas)
Senin, 21 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar