
Sejak Soeharto tidak lagi menjadi presiden. Kebebasan seolah menjadi milik orang. Apa yang di zaman orde baru tabu dilakukan, kini sudah bisa diperbuat oleh siapa saja kapan dan di mana saja.
Reformasi memang telah mengantar rakyat di negeri ini menjadi lebih bebas mengekspresikan isi hatinya. Termasuk melawan tindakan pemerintah yang dinilai sewenang-wenang.
Salah satu sikap perlawanan yang dilakukan rakyat terlihat pada sekelompok warga di Desa Karassing, Kecamatan Herlang, Bulukumba, sekitar 200 kilometer selatan Makassar.
Tribun Timur, Selasa (8/12), memberitakan, warga menutup puskesmas itu, karena kesal terhadap Kepala Puskesmas A Nirmala yang diangggap tidak mampu memberi fasilitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sang kepala puskesmas dinilai sering abses di puskesmas dan menggunakan mobil dinas yang seharusnya untuk melayani pasien tapi untuk jalan-jalan.
Kekecewaan warga mencapai puncaknya, ketika mereka ke puskesmas untuk berobat namun dokter tidak ada di tempat. Warga tidak bisa masuk puskesmas karena kunci dibawa Nirmala. Penutupan puskesmas tersebut menurut warga setempat dilakukan mulai Sabtu lalu hingga Senin (7/12) kemarin. Pentutupan puskesmas itu adalah dampak kekesalan warga terhadap dokter yang sering tidak ada di tempat.(rusdy embas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar