Kebebasan minta korban lagi. Soal keadilan dan rasa diabaikan, biasanya akan memancing seseorang semakin berani mengekspresikan rasa tidak puasnya. Soal risiko biasanya menjadi pertimbangan yang tidak terlalu penting seperti yang menimpa Ketua Pilkades Salemba, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba.
Tribun Timur, Selasa (22/12), memberitakan, Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Salemba, Kecamatan Ujung Loe, Bulukumba, Ibnu Umar (35) ditebas parang oleh Agung (30) sekitar pukul 07.00 wita, Senin (21/12) pagi, saat Ibnu yang juga guru di SDN Babana, Salemba, diparangi sesaat setelah tiba di sekolah tempatnya mengajar.
Ada yang menyebut, peristiwa tersebut merupakan buntut pemilihan kepala desa yang digelar 15 Oktober lalu. Pemilihan ini dimenangkan oleh Zainal Akbar. Dia mengalahkan delapan calon lainnya, yaitu Mattoreang, Abd Rahman, Suparman, Faisal, Akbar, A Roslan, Suliadi, dan A Makmur.
Agung adalah adik kandung Mattoreang. Sebelum peristiwa ini, Agung pernah memimpin demonstrasi memperotes hasil pemilihan yang dinilainya penuh kecurangan. Namun Pemkab Bulukumba tetap melantik Zainal.
Peristiwa ini terkait dengan Pilkades atau bukan tidak terlalu penting dipersoalkan. Yang menjadi tanda tanya adalah, mengapa banyak orang begitu mudahnya melakukan perbuatan yang sangat nekad seperti itu.
Jika benar korban ditebas parang gara-gara pilkades itu menjadi catatan tersendiri bagi pemerintah daerah setempat untuk melakukan perbaikan pelaksanaan pilkades di masa datang agar tidak ada lagi korban yang jatuh.(rusdy embas)
Senin, 21 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar