Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Agustus 2009

Guru di Makassar Pukul Siswa Hingga Terkapar


krshare.com
Ini salah satu perbuatan oknum guru yang tidak patut dicontoh. Bahkan wajib dijauhi agar pelesetan pepatah Guru Kencing Berdiri Murid Kencingi Guru tidak berlaku. Orang tua murid melaporkan guru olahraga SMA Negeri 12, Antang Makassar, ke Polresta Makassar Timur karena memukul siswanya.
Tribun Timur, Sabtu (15/8), memberitakan, guru tersebut memukul siswanya bernama Rahmat Saputra yang menyebabkan berambut cepak dan bertubuh tambun ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Mappoauddang Makassar.
Ibu korban, Hj Singgara (45), saat melapor ke Polresta Makassar Timur menyayangkan kelakuan oknum guru tersebut. "Saya juga guru, tapi kalau memberi hukuman, ya jangan sampai melukai anak didik," ujar wanita yang juga Kepala SD Negeri Borong Antang, Makassar tersebut.
Singara menceritakan, dia dikejutkan dengan sebuah pesan singkat di ponselnya yang mengabarkan bahwa anaknya sedang terkapar di sekolahnya.
Kontan Singgara kemudian menghubungi suaminya Briptu Rahman yang bertugas di Polresta Makassar Timur. Keduanya pun langsung meluncur ke sekolah anak pertamanya itu.
"Ternyata benar anak saya sudah terkapar dengan wajah pucat. Tak ingin ambil risiko, kami membawanya ke RS Bhayangkara ,"jelas Singara didampingi suaminya.
Informasi yang dihimpun dari lapangan mengungkapkan bahwa, ayah korban sempat marah di sekolah tersebut begitu mengetahui anaknya dipukul berulang kali oleh oknum guru tersebut.
Usai melaporkan tindakan oknum tersebut, Singara ditemani beberapa aparat dari Sentra Pelayanan Kepolisian Polresta Makassar Timur menjemput oknum guru itu di kediamannya di Jl Nipanipa, Makassar.
Sementara korban yang ditemui di RS Bahyangkara mengatakan dirinya tidak tahu menahu peyebab ia dipukul oleh gurunya. "Padahal saya sudah menuruti semua perintahnya," ujar Rahmat kepada sejumlah wartawan.
Rahmat juga menceritakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 wita. Dia disuruh lari-lari kecil berputar di lapangan sekolah tersebut sebanyak dua kali. "Begitu selesai lari perut saya dipukul, kemudian punggung saya, dan terakhir menendang pinggul saya,"ujarnya.
Hukuman
Secara terpisah Rahyuddin yang dikonfiramsi membenarkan adanya pemukulan tersebut. "Sebenarnya saya sama sekali tidak bermaksud menyakiti anak itu," ujarnya melalui telepon selularnya.
Menurut Rahyuddin peristiwa tersebut berawal saat ia memberikan pelajaran olahraga pada kelas tiga IPS 1, pelajaran sudah berlanjut beberapa puluh menit, Rahmat bersama temannya datang terlambat.
"Karena belum pemanasan kedua anak itupun kemudian saya suruh untuk lari-lari kecil berputar sebanyak dua kali, karena bermalas-malasan saat lari anak itupun saya hukum,"ujar Rahyuddin.
Rahyuddin juga membantah jika ia menendang pinggul anak tersebut. "Memang saya tendang tapi di bagian pantat, bukan di pinggul, " katanya membantah keterangan korban sebelumnya.
Singara yang selalu didampingi suaminya mengatakan dia siap berdamai dengan oknum guru tersebut, asalkan dia tidak mengulangi perbuatannya yang sudah mencoreng citra guru.
"Saya mau berdamai, asal oknum tersebut berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya, bukan cuma untuk anak saya tapi untuk siswa lainnya,"tegas Singgara.(rusdy embas)

Selengkapnya...

Selasa, 18 November 2008

Siswa Pukul Gurunya


krshare.com
Guru kencing berdiri, murid kencingi guru. Ini mungkin bisa menjadi ungkapan lain untuk menggambarkan betapa perilaku siswa terhadap gurunya sudah melewati jauh di atas ambang batas kesopanan. Jangan kaget, peristiwa tidak selayaknya itu terjadi di Bulukumba sana, sebuah kabupaten yang terletak sekitar 150 kilometer selatan Makassar.
Polres Bulukumba mengamankan tujuh siswa SMAN 2 Bulukumba. Siswa yang duduk di kelas tiga itu dilaporkan telah memukul gurunya, Mudasir di sekolah. Mereka dijemput setelah polisi menerima laporan Mudasir, sang guru yang mengaku dipukul.
Dalam keterangannya kepada polisi, Mudasir mengaku dipukul oleh siswanya bernama Faisal (17) saat menegur supaya merapikan baju sebelum mengikuti upacara bendera.
Merasa peringatannya tidak digubris, Mudasir mencubit perut Faisal dan dibalas pukulan oleh Faisal. Melihat kejadian ini, lanjut Mudasir, enam siswa lainnya, ikut membantu Faisal memukuli sang guru.
Akibatnya, kening sebelah kanan Mudasir mengalami memar setelah dipukul. Di hadapan polisi, enam siswa rekan Faisal membantah ikut memukul Mudasir. Mereka mengaku hanya melerai saat Mudasir dan Faisal terlibat perselisahan. Sementara Faisal mengatakan bahwa ia memukul Mudasir karena spontanitas.(Rusdy Embas)
Selengkapnya...

Guru SMP Jadi Buronan Polisi

Seorang guru SMP Negeri di Makassar menjadi buron Polsekta Tamalate. Ini berita unik karena yang menjadi buronan polisi adalah pendidik. Tetapi buron yang satu ini dicari polisi bukan karena profesinya sebagai guru tetapi lantaran perbuatannya yang tentu saja tak layak dipelajari siswanya.
Ibu guru yang diidentifikasi berinisial Ri itu menjadi buron saat berhasil meloloskan diri dari sergapan polisi saat digrebek ketika sedang berjudi di sebuah tempat di Makassar. Sang Ibu guru kabur bersama dua rekannya sesama pemain judi.
Sedangkan tiga rekannya bermain judi (goccang-goccang) dengan menggunakan kartu remi lainnya mengalami nasib apes. Mereka ditangkap aparat Polsekta Tamalate.
Kapolsekta Tamalate AKP Ahmad Mariadi yang dikutip Tribun, Selasa (18/11), mengatakan meski tergolong kecil, tetapi perjudian tersebut sempat meresahkan warga sekitar. Hal ini bisa dibuktikan dengan beberapa pengaduan masyarakat yang dimuat di beberapa media.(Rusdy Embas)
Selengkapnya...

Rabu, 29 Oktober 2008

Tribun Gelar Kompetisi Sains Kreatif


Siswa-siswi SMA se Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat berpeluang mendemonstrasikan potensi dan telentanya melalui event bertajuk Kompetisi Sains Kreatif 2008-2009 yang dipersembahkan Tribun Timur bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sulsel, Telkom, dan lembaga bimbingan belajar JILC. Lomba ini memperebutkkan Piala Menristek.
Event ini menjadi ajang bagi siswa untuk menujukkan kemampuannya secara kreatif melalui sejumlah item acara yang dikemas secara fun oleh panitia yang diketuai Abdul Haris.
Sekolah bisa menjadikan ajang yang akan berlangsung November 2008 hingga Januari 2009 ini sebagai momen untuk menunjukkan kemampuan dan talenta yang dimiliki siswanya. Apalagi, kegiatan ini mengutamakan kerja sama tim yang beranggotakan lima siswa.
Persyaratan untuk mengikuti ajang ini menurut Haris adalah satu tim beranggotakan lima orang siswa. Mereka harus mengirim esai minimal satu halaman dengan tema "Sekolahku di Masa Depan". Esai dikirim melalui email ke abdulharissuardi@yahoo.com. Naskah esai diterima panitia paling lambat 9 November 2008.
Bagi tim atau siswa yang kesulitan mengirim email dari sekolah atau daerahnya, bisa mendatangi kantor PT Telkom Sulsel-Sulbar di daerah kabupaten masing-masing. Telkom menyediakan layanan internet gratis untuk pengiriman esay tersebut.
Sebanyak 40 esai terbaik hasil seleksi panitia berhak mengikuti knock out competition November-Desember 2008 setiap hari Minggu, di M'TOS Makassar.
Selain memperebutkan Piala Menristek panitia menyiapkan juga sejumlah hadiah di antaranya sebuah PC dan Internet Gratis selama setahun yang dipersembahkan Telkom.(Rusdy Embas)
Selengkapnya...