Rabu, 30 September 2009

Gempa Lagi, Teguran atau Hukumankah ini?

Ibu Pertiwi menangis lagi. Sejumlah penduduk negeri ini meregang nyawa akibat gempa di Pulau Sumatra sana. Semoga ini bukan pertanda yang kurang baik di penghujung tahun menjelang memasuki tahun 2010. Saat saudara kita yang terkena gempa berderai air mata merenungi nasib, di ibu kota negara ini justru digelar hajatan besar dengan biaya miliaran rupiah. Pelantikan anggota DPR RI hasil pilihan rakyat. Termasuk mereka yang ditimpa bencana gempa bumi.
Dua peristiwa ini memang tidak memiliki keterkaitan secara langsung. Derita 200-an warga yang tertimpa gempa di Sumatera Barat tentulah tidak sama dengan perasaan yang dialami ratusan anggota DPR RI yang dilantik hari ini di gedung yang menggunakan nama rakyat.
Hanya saja, biaya yang dikeluarkan untuk melantik anggota dewan selayaknya bisa menjadi pembanding untuk menghitung biaya yang diperlukan oleh rakyat yang sedang ditimpa kesusahan di Sumbar sana.
Tetapi sebagai rakyat kebanyakan, pelantikan anggota DPR RI yang akan digelar hari ini tetap saja mengusik nurani. Betapa tidak, berdasarkan berita di media, biaya yang dibutuhkan untuk melantik mereka yang selalu mengatasnamakan rakyat itu tidak sedikit. Konon negara harus mengeluarkan biaya untuk kepentingan pelantikan itu sekitar Rp 50 miliar.
Pertanyaannya adalah, berapa dana yang disiapkan untuk membantu saudara kita yang sedang menderita itu? Kalau pelantikan anggota dewan saja yang akan bekerja di ruang full AC negara tidak segan-segan mengeluarkan uang rakyat dalam jumlah fantastis bagi rakyat miskin itu. Bagaimana dengan rakyat yang sementara menderita kelaparan di atas lantai beralaskan bumi beratapkan langit itu?
Ya Allah cobaan apalagi yang ENGKAU berikan kepada penduduk negeri ini. Saat ratusan saudara kami menderita akibat amukan alam di Sumatera Barat sana, pesta justru digelar di Jakarta, ibu kota negara ini menggunakan uang rakyat.(rusdy embas)

Tidak ada komentar: