Ratusan pedagang kaki lima di kawasan Pasar Terong Makassar memblokir Jl Terong dan berorasi sekitar satu jam. Usia memblokir jalan mereka long march ke Balaikota menuntut janji Wali Kota Makassar. Pemicunya adalah hembusan isu bahwa lapak mereka akan ditertibkan petugas satpol. Jarak antara Pasar Terong dan Balaikota sekitar 2,1 kilometer.
Mereka ke Balaikota untuk mengingatkan kembali Wali Kota Makasar Ilham Arief Sirajuddin dan Supomo Guntur saat kampenye Pilkada Makassar beberapa waktu lalu yang berjanji tidak akan menggusur pedagang jika terpilih menjadi wali kota.
Sayangnya, niat mereka untuk bertemu wali kota tidak kesampaian. Mereka hanya diterima Kepala Bagian Operasional Satpol PP Imran Mansur dan Koordinator TPHD Suwandi.
Direktur PD Pasar Jamaluddin Yunus menegaskan tidak akan mengutip bayaran terhadap para penjual. Dia menyebut penertiban akan terus berlanjut karena diharapkan akses jalan yang menghubungkan Jl Bawakaraeng-Jl Terong lebih bersih dan rapi.
Dulu saat kampanye pemilihan wali kota, pengejar kekuasaan rajin menemui pedagang di pasar- pasar dengan seabrek janjinya. Kini setelah duduk di kursi empuk, jangankan ke pasar menemui pedagang. Didatangi pedagang ke kantornya pun jangan harapa akan mudah bertemu.
Yah begitulah nasib jadi rakyat biasa.(rusdy embas)
Selengkapnya...
Selasa, 27 Oktober 2009
Senin, 26 Oktober 2009
Gaji Pejabat Negara Naik
Kerja belum, gaji sudah dinaikkan. Itulah yang menjadi pembicaraan hangat publik belakangan ini. Ketika publik menyatakan penolakan kenaikan gaji pejabat negara, Ketua DPR justru menyatakan dukungannya terhadap rencana tersebut. Alasannya, untuk menyesuaikan inflasi dengan pertumbuhan ekonomi.
"Sudah lima tahun tidak ada penyesuaian, ya pantas saja naik. Yang penting ada asas kepatutan dan kepantasaan, tidak masalah kalau naik," kata Ketua DPR Marzuki Alie di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/10), seperti dilansir detik.com.
Pernyataan ketua DPR RI itu sebenarnya tidak perlu membuat kita kaget. Bukankah mereka juga bagian dari pejabat negera yang akan dinaikkan gajinya?
Sangat disayangkan memang karena anggota DPR yang sejatinya mewakili suara rakyat memilihnya seharusnya memperhatikan suara masyarakat kecil. Alangkah eloknya jika sebelum menyetujui kenaikan gaji mereka, terlebih dahulu membahas masalah yang dihadapi rakyat kecil yang seharusnya mereka urus.
Ini tahun pertama mereka sebagai legislator. Artinya kita masih harus bersabar lagi lima tahun ke depan melihat sepak terjang mereka dengan mengatasnamakan anggota dewan sebagai pemegang mandat rakyat.
Bagi rakyat yang merasa salah memilih wakil harap bersabar saja sambil mengurut dada karena betatapa pun jeleknya mereka adalah pilihan Anda.(rusdy embas) Selengkapnya...
Label:
Politik
Senin, 05 Oktober 2009
PLN Makin Menyebalkan
Pemadaman yang dilakukan oleh PLN di Kota Makassar benar-benar membuat jengkel. Pengumuman jadwal pemadaman bergilir yang dipasang di media tidak bisa dijadikan pegangan untuk mengatur aktivitas yang terkait dengan pasokan listrik karena tidak sesuai dengan kenyataan.
Sebagai contoh, Minggu, 4 Oktober saya benar-benar jengkel. Jadwal pemadaman yang dimuat media untuk lokasi tempat tinggal saya akan terjadi pemadaman pukul 10.00-12.00. Tetapi kenyataannya listrik padam pukul 10:00 hingga 14:00.
Yang paling menyebalkan malam harinya ketika anak-anak sedang belajar PLN melakukan pemadaman lagi sekitar pukul 20:00. Siapa yang tidak kesal dengan prilaku seperti itu? Ingin rasanya memaki sepuas-puasnya.
Untuk membenarkan kesalahannya PLN lagi-lagi menjadikan alam sebagai penyebabnya. Kalau benar alam menjadi penyebab mengapa tidak diantisipasi sejak awal?
Kalau soal pemadaman PLN memang jagonya. Tetapi rasanya ada ketidakadilan dalam berinteraksi dengan PLN. Kalau terjadi pemadaman tidak akan pernah ada reward kepada pelanggan atas kerelaan mereka menderita karena harus menyiapkan penerangan cadangan atau harus menunda aktivitas karena tidak adanya pasokan listrik.
Tetapi kalo berani menunggak pembayaran maka yakinlah hanya dalam hitungan hari PLN akan datang dengan ancaman mautnya memutus aliran listrik ke tempat Anda. Menyebalkan kan?(rusdy embas) Selengkapnya...
Sebagai contoh, Minggu, 4 Oktober saya benar-benar jengkel. Jadwal pemadaman yang dimuat media untuk lokasi tempat tinggal saya akan terjadi pemadaman pukul 10.00-12.00. Tetapi kenyataannya listrik padam pukul 10:00 hingga 14:00.
Yang paling menyebalkan malam harinya ketika anak-anak sedang belajar PLN melakukan pemadaman lagi sekitar pukul 20:00. Siapa yang tidak kesal dengan prilaku seperti itu? Ingin rasanya memaki sepuas-puasnya.
Untuk membenarkan kesalahannya PLN lagi-lagi menjadikan alam sebagai penyebabnya. Kalau benar alam menjadi penyebab mengapa tidak diantisipasi sejak awal?
Kalau soal pemadaman PLN memang jagonya. Tetapi rasanya ada ketidakadilan dalam berinteraksi dengan PLN. Kalau terjadi pemadaman tidak akan pernah ada reward kepada pelanggan atas kerelaan mereka menderita karena harus menyiapkan penerangan cadangan atau harus menunda aktivitas karena tidak adanya pasokan listrik.
Tetapi kalo berani menunggak pembayaran maka yakinlah hanya dalam hitungan hari PLN akan datang dengan ancaman mautnya memutus aliran listrik ke tempat Anda. Menyebalkan kan?(rusdy embas) Selengkapnya...
Label:
PLN
Langganan:
Postingan (Atom)